Puasa Syawal dan Puasa Ramadhan

Setelah melewati bulan Suci ramadhan, satnya kini kita selalu menyalakan api semangat bulan kemaren, jangan sampai api itu padam ketika kita meninggalkan bulan ramadhan itu. ada banyak hal yang bisa kita lakukan saat ini dan tetap harus kita tingkatkan, sampai kita nanti (insaalloh) bertemu dengan bulan suci ini di tahun depan.
Menyambung bulan ramadhan yang sudah kita lalui dan hari raya idul fitri yang baru saja kita rayakan, hari penuh kemenangan bagi kita yang berperang melawan hawa nafsu yang sedang menyerang kita. Saat ini ada agenda kegiatan yang harus kita lakukan, sekedar mengingatkan kepada saya sendiri dan juga untuk anda.

Kegiatan kita bulan ini adalah :
  • Melengkapi puasa bulan syawal selama 6 hari
    Puasa ini sifatnya sunnah, namun baik dilakukan jika kita tidak mempunyai halangan, mengenai pelaksanaanya ada beberapa versi yang menyebutkan bahwa dilaksanakan tanggal 2-7 bulan syawal. Namun sebelum itu anda baca yang dibawah ini.
  • Mengembalikan hutang puasa kita (puasa ramadhan) jika kita sempat tidak berpuasa pada bulan ramadhan. Mengembalikan hutang puasa ini yang saya rasa lebih penting karena sifatnya wajib.
Beberapa tanya jawab yang sempat saya lakukan dengan penasehat agama (seperti pengusaha saja), tidak...tidak :) tanya jawab ini saya lakukan dengan Bapak Mudjihartono. Berikut tanya jawbnya :

Tanya: pak mana yang lebih penting antara melunasi hutang puasa ramadhan dengan menjalankan puasa Syawal selama 6 hari? Mana yang harus saya dahulukan?
Jawab: Antara wajib dan sunnah, mana yang akan kau dahulukan? dengan demikian kita lihat sepintas mana diantara kedua puasa ini yang wajib, tentu saja Puasa Ramadhan. Lalu kita lihat lagi status kita adalah seorang penghutang (meninggalkan puasa ramadhan). Sebagai seorang yang baik, apabila kita berhutang dan sanggup -segera melunasinya, Maka kewajiban kita adalah untuk segera melunasinya. Segerakan untuk melunasi hutang-hutang anda, dan ini tidak hanya untuk masalah puasa saja, juga berlaku untuk masalah keseharian, apabila kita mempunyai  hutang, segerakan untuk melunasinya jika sudah mampu.

Tanya: bolehkan saya berniat berpuasa Syawal sekalian berpuasa Ramadhan?
Jawab: Ada beberapa pihat yang tidak memperbolehkannya, karena sifat dari kedua puasa itu sudah berbeda, Wajibdan sunnah dan juga sifatnya adalah anda berhutang, sebagai contoh ketika anda mempunyai hutang pada seseorang penjual makanan, lalu anda ingin melunasi hutang anda dan sekaligus membeli makanan yang lain dengan uang yang sama... Apa yang anda pikirkan??

Tanya: ada yang berkata, puasa syawal harus berurutan (6 hari berturut-turut)? benarkah pak?
Jawab: Alloh maha pemurah, dari sekian banyak yang tidak kita pikirkan masih lebih banyak yang Alloh SWT rencanakan untuk kita, maksudnya adalah kita juga harus meliat pada kaum hawa, dimana mereka juga mengalami masa haid (menstruasi) sehingga (sesuai yang saya ketahui) ada yang memperbolehkan kita berpuasa syawal secara tidak berurutan, Memang ada yang menyatakan bahwa berpuasa syawal secara berurutan lebih baik (di sunnahkan).

Banyak hal yang saya terima dari Beliau, jika anda pembaca mempunyai reverensi yang lain, yang menurut anda patut untuk disampaikan kepada saya dan pembaca yang lain, kiralah sudinya anda untuk memberikan komentar kepada saya, agar kita terus dapat menuju kebaikan. Terimakasih untuk waktu yang anda berikan kepada blog ini, terimakasih telah berkenan membaca tulisan ini.

Penulis : then ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Puasa Syawal dan Puasa Ramadhan ini dipublish oleh then pada hari Senin, September 28, 2009. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Puasa Syawal dan Puasa Ramadhan
 

0 komentar:

Posting Komentar