Sejarah Penulisan Muhsaf Al-Quran (I)

Keaslian yang tak dapat disangsikan lagi telah memberi kepada Qur-an suatu kedudukan istimewa di antara kitab-kitab Suci, kedudukan itu khusus bagi Qur-an, dan tidak dibarengi oleh Perjanjian lama dan Perjanjian Baru. Dalam dua bagian pertama daripada buku ini kita telah menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam Perjanjian Lama dan empat Injil, sebelum Bibel dapat kita baca dalam keadaannya sekarang. Qur-an tidak begitu halnya, oleh karena Qur-an telah ditetapkan pada zaman Nabi Muhammad, dan kita akan lihat bagaimana caranya Qur-an itu ditetapkan.

Perbedaan-perbedaan yang memisahkan wahyu terakhir daripada kedua wahyu sebelumnya, pada pokoknya tidak terletak dalam "waktu turunnya" seperti yang sering ditekankan oleh beberapa pengarang yang tidak memperhatikan hal-hal yang terjadi sebelum kitab suci Yahudi Kristen dibukukan, dan hal-hal yang terjadi sebelum pembukuan Qur-an, mereka juga tidak memperhatikan bagaimana Qur-an itu diwahyukan kepada Nabi Muhammad.

Orang mengatakan bahwa teks yang ada pada abad VII Masehi mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk dapat sampai kepada kita tanpa perubahan daripada teks yang jauh lebih tua daripada Qur-an dengan perbedaan 15 abad. Kata-kata tersebut adalah tepat, akan tetapi tidak memberi keterangan yang cukup. Tetapi di samping itu, keterangan tersebut diberikan untuk memberi alasan kepada perubahan-perubahan teks kitab suci Yahudi Kristen yang terjadi selama berabad-abad, dan bukan untuk menekankan bahwa teks Qur-an itu karena lebih baru daripada teks kitab suci Yahudi Kristen, lebih sedikit mengandung kemungkinan untuk dirubah oleh manusia.

Bagi Perjanjian Lama, yang menjadi sebab kekeliruan dan kontradiksi yang terdapat di dalamnya adalah: banyaknya pengarang sesuatu riwayat, dan seringnya teks-teks tersebut ditinjau kembali dalam periode-periode sebelum lahirnya Nabi Isa; mengenai empat Injil yang tidak ada orang dapat mengatakan bahwa kitab-kitab itu mengandung kata-kata Yesus secara setia dan jujur atau mengandung riwayat tentang perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan realitas yang sungguh-sungguh terjadi, kita sudah melihat bahwa redaksi-redaksi yang bertubi-tubi menyebabkan bahwa teks-teks tersebut kehilangan autentisitas. Selain daripada itu para penulis Injil tidak merupakan saksi mata terhadap kehidupan Yesus.
 

Tips Selama Puasa Romadhon

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi anda yang menjalankannya, semoga amal puasa anda termasuk dalam kategori amal orang-orang yang di terima secara keseluruhan bukan hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.

Masih sekitar puasa, pastilah ada beberapa masalah yang kita hadapi selama puasa. Disini saya mengambil 3 permasalahan yang sering terjadi dan kadang Fatal akibatnya apabila kita tidak memperhatikannya.
  1. Bau Mulut,
  2. Bugar Saat Puasa, dan
  3. Tips Berbuka Puasa

Meskipun bau mulut orang berpuasa bagi Allah lebih harum dari minyak kasturi, bukan berarti kita bebas menebarkan bau mulut kepada orang lain (hee...coba kalo yang ada didepan anda orang yang pemarah, pasti kena timpuk..)

Mengatasi bau mulut ini bisa dibilang mudah, ada beberapa resep yang bisa anda coba, berhubung kali ini adalah bulan romadon, bikin resepnya sore2 saja, terus nyicipi pas buka, jangan buat siang trus pura-pura lupa ya...

Ada beberapa jenis tanaman yang cocok untuk mengatasi bau mulut dan bau badan. Tanaman itu mengandung bahan aktif berbau segar dan bermanfaat mematikan atau mengendalikan pertumbuhan bakteri serta memberikan bau harum bagi tubuh agar mulut kita tidak berbau saat sedang berpuasa.

1. Bahan: 2 jari kunyit, gula aren secukupnya, 1 gelas air.

Cara membuat: Kunyit dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan air. Setelah itu tambahkan gula aren, kemudian aduk-aduk hingga rata. Selanjutnya campuran ini diperas atau disaring. Air perasan diminum sekaligus pada malam hari menjelang tidur. Lakukan hal ini selama beberapa hari.

2. Bahan: 5 helai daun sirih, 3 gelas air.

Cara Membuat: Daun sirih yang telah dicuci bersih direbus dengan air bersih hingga mendidih selama 15 menit. Biarkan rebusan air hingga dingin dalam keadaan tertutup. Gunakan rebusan air sirih untuk kumur-kumur sebanyak 3 kali sehari. Setiap kali kumur, gunakan 2 sendok makan. Lakukan hal ini hingga beberapa hari.


======= Tips Bugar Saat Puasa =======
Intinya sebenarnya ada dalam makanan ketika sahur.

1. Sahur dengan makanan yang hangat, agar makanan mudah dicerna sekaligus merangsang keluarnya enzim pencernaan.

2. Selain sahur dengan nasi dan lauk, konsumsi juga sayur, buah-buahan dan minum segelas susu. Hindari minum kopi karena kandungan dalam kopi menyebabkan cairan dalam tubuh sering keluar. Perbanyak minum air putih agar tubuh kelak tidak kekurangan cairan.

3. Mengakhirkan waktu sahur. Setidaknya dengan mengakhirkan waktu sahur kita memiliki cadangan tenaga yang lebih dibandingkan dengan yang lebih cepat sahurnya.

4. Berpuasa bukan berarti kita mengehentikan semua aktifitas olahraga. Lakukan olahraga ringan, semacam strecthing atau senam ringan di pagi-pagi buta. Boleh juga jogging atau jalan kaki menjelang berbuka puasa.

5. Redam emosi dan berpikir positif.

Scara psikologis, dengan berfikir positif dan tidak mengumbar emosi, akan menyebabkan pikiran lebih tenang dan energi tidak banyak keluar.

6. Tetaplah beraktifitas selama puasa, namun tidak berlebihan. Selalu tidur justru akan menjadikan badan terasa lemas dan tidak bertenaga.

7. Jangan segan mandi ditengah hari. Mandi mampu menyegarkan badan kita kembali.

====== Tips Berbuka Puasa =======
1. Jangan menunda waktu berbuka puasa
2. Berbukalah dengan makan kurma, atau buah-buahan dan minumlah air putih.
3. Jangan bebruka dengan yang manis-manis. Kecuali manis yang keluar dari buah-buahan.

Yang saya baca dari artikel2 di milis2, justru sebenarnya kurma yang asli tidaklah terlalu manis sebagaimana halnya kurma yang sampai di Indonesia. Kurma di Indonesia terasa sangat manis karena sudah menjadi manisan kurma. Barangkali karena di Indonesia kurma itu manis, maka orang2 menganjurkan untuk bebruka dengan yang manis-manis. Mudah-mudahan hal ini bisa menjadi koreksi bagi kita semua.

4. Tidak baik berbuka dengan makan kolak. Selain sudah manis karena pisang, juga banyak campuran lain yang menambah manisnya kolak, misalnya gula dan santan. Alangkah baiknya jika pisang segar di makan tanpa kolak.

5. Jangan berbuka dengan minum es. Minum es mampu menahan rasa lapar, sehingga kita kehilangan selera untuk menyantap makanan yang bergizi.

6. Makanlah makanan berbuka secara bertahap. Setelah minum segelas air putih atau makan kurma, pergilah shalat maghrib. Barulah 15 menit kemudian (perkiraan waktu selesai shalat maghrib) makan-makanan yang lebih ‘berat’, misalnya kolak, nasi atau panganan yang lain.

7. Berhentilah makan sebelum kenyang. Seperti yang dikatakan Rasulullah, porsi perut kita untuk menampung makanan adalah sepertiga angin, sepertiga air, dan sepertiganya berupa makanan.


=*=*=*=* P-e-h-a-t-i-a-n *=*=*=*=

Sebuah amal yang akan terus mengalir adalah ilmu yang selalu digunakan oleh orang lain (ilmu dalam hal kebaikan), dan semoga bagi anda yang berkenan menperkenalkan atau menyebarkan informasi ini, saya ucapkan terimakasih

Anda bebas dalam mengambil sebagian atau keseluruhan isi dalam webblog ini. Dengan atau tanpa mencantumkan nama blog ini. Karena blog ini sudah tercantum dalam catatan Alloh :) lebih canggih daripada google, yahoo, techno... dll

 

Kehilangan Orang

Tips mencari orang hilang (berdasarkan pengalaman dan agama)

Beberapa hari lalu sempat merasa kehilangan family,
Berikut beberapa hal yang bisa anda lakukan :
  1. Cari pada tempat terakhir yang anda rasa perlu.
  2. Laporkan pada pihak kepolisian.
  3. Cek pada Rumah sakit, apabila ada pasien baru dengan ciri-ciri famili anda.
  4. Cek pada jalur yang sering dilalui
  5. Cek pada Pihak tekait, semisal keluarga terdekat.
  6. Berdoa ya...
Amalan dan doa ini saya mengutip dari kitab Mujarrabat Imamiyah. Salah satu kitab kumpulan tajribiyah (eksperimen) ilmu-ilmu dari Imam Ali bin Abi Thalib (sa). Penulisnya Allamah Sayyid Muhammad Ridha Ar-Ridhawi An-Najafi, salah seorang ulama besar, alim dan wara’, keturunan Rasulullah saw dari jalur silsilah Imam Ali Ar-Ridha (sa). Amalan dan doa yang ada dalam kitab ini telah tajrib, dieksperimen, oleh para ulama dan kaum mukminin. Tentunya agar amalan dan doa ini mujarrab, harus didasari oleh keyakinan yang kuat dan niat yang baik serta ikhlas.

Tentang amalan untuk mengembalikan orang hilang atau barang hilang, kitab ini menyebutkan tujuh macam, antara lain:

Pertama: Allamah Sayyid Nikmatullah Al-Jazairi (ra) mengatakan kepada sebagian sahabatnya: jika doa ini didawamkan, dibaca secara istiqamah, dapat mengembalikan orang atau sesuatu yang hilang. Doanya sebagai berikut:

يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لاَ رَيْبَ فِيْهِ اِنَّ اللهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ، اِجْمَعْ بَيْنِي وَبَيْنَ ...

Yâ Jâmi’an nâsi liyawmin lâ rayba fîhi, innallâha lâ yukhliful mî’ât, ijma’ baynî wa bayna …

“Wahai Yang Mengumpulkan manusia pada suatu hari yang tiada keraguan di dalamnya, sesungguhnya Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, kumpulkan kembali antara aku dan ….”

Dengan doa ini, Allah swt akan mengumpulkan kembali Anda dengan orang, saudara, atau sesuatu yang hilang. (Mujarrabat Imamiyah: 214)
Catatan: pada titik-titik tersebut sebutkan nama orang yang hilang.

Kedua: Allamah Sayyid Muhammad Ar-Ridhawi mengatakan: hendaknya Anda membaca zikir berikut ini setiap sesudah shalat Isya’ sebanyak (125 kali):

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ بِقُدْرَتِكَ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ بِحَقِّكَ، بِحُرْمَتِكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ.

Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, lâ ilâha illallâhu biqudratika, lâ ilâha illallâhu bihaqqika, bihurmatika, birahmatika yâ Arhamar râhimîn, Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad.

“Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, tiada Tuhan selain Allah dengan kekuasaan-Mu, tiada Tuhan selain Allah dengan hak-Mu, dengan kemuliaan-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi; ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.” (Mujarrabat Imamiyah: 215).

Ketiga: Salah satu Keutamaan dan Rahasia surat Abasa, surat ke 80.
Penulis kitab ini mengutip dari kitab Minhâjul ‘Arifîn, suatu riwayat menyebutkan bahwa membaca surat ‘Abasa mujarrab untuk mengembalikan sesuatu yang hilang. Yakni sesudah membaca surat Abasa membaca doa berikut:

يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لاَ رَيْبَ فِيْهِ اِنَّ اللهَ لاَ يُخْلِفُ الْمِيعَادَ، اِجْمَعْ بَيْنِي وَبَيْنَ ...

Yâ Jâmi’an nâs liyawmin lâ rayba fîhi innallâha lâ yukhliful mi’ât, ijma’ baynî wa bayna …

“Wahai Yang Mengumpulkan manusia pada suatu hari yang tiada keraguan di dalamnya, sesungguhnya tidak Allah pernah mengingkari janji-Nya, kumpulkan kembali antara aku dan ….” (Mujarrabat Imamiyah: 215)

Sumber doa : Shalat dan Doa
 

Isra Mi raj dan Perintah Shalat

Isra’ Mi’raj dan Perintah Shalat

Baru saja kita melewati peristiwa yang membuat kita mempunyai suatu perbedaan yang mencolok dari agama lain, yaitu Sholat..

Bulan ini adalah bulannya Alloh, juga bulan berkabung untuk Baginda Nabi Muhammad SAW,
"kekasih tidak akan membiarkan kekasihnya bersedih terlalu lama"
inilah yang diajarkan oleh Alloh

Dalam bulan ini, Baginda..kehilangan orang-orang yang disayanginya, Abu Thalib dan istri Baginda Khadijah, maka pada tahun ini Rasulullah pun harus rela ketika keduanya dipanggil menghadap Sang Rabb. Dengan demikian, pada waktu itu Nabi tiada lagi memiliki pembela yang cukup kuat di hadapan kaumnya sendiri yang memusuhi kebenaran. Dalam sejarah Islam tahun ini disebut ’amul huzni, tahun kesedihan.


Hadiah dari Alloh, Atas cobaan yang teramat berat dan bertubi-tubi ini, maka Allah SWT kemudian memberikan ”sekadar hiburan” kepada Muhamad SAW yang sedang berkabung dengan segala keadaan dan perasaannya. Rasulullah menerima ”sepaket perjalanan rekreasi” untuk menyegarkan kembali ghirroh (semangat) perjuangannya dalam menegakkan misi Tauhid di Bumi.

”Paket perjalanan” yang kemudian disebut sebagai Isra’ Mi’raj ini sejatinya adalah sebuah pesan kepada seluruh umat Muhammad bahwa, segala macam cobaan yang seberat apa pun haruslah kita lihat sebagai sebuah permulaan dari akan dianugerahkannya sebuah kemuliaan kepada kita.

Dalam peristiwa itu, tepatnya 27 Rajab, Nabi Muhammad SAW dapat saja langsung menuju langit dari Makkah, namun Allah tetap membawanya menuju Masjidil Aqsha, pusat peribadahan nabi-nabi sebelumnya. Ini dapat berarti bahwa umat Islam tidak memiliki larangan untuk berbuat baik terhadap sesama manusia, sekalipun kepada golongan di luar Islam. Hal ini dikarenakan, Islam menghargai peraturan-peraturan sebelum Islam, seperti halnya khitan yang telah disyariatkan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

PERINTAH SHALAT

Setelah melampaui Masjidil Aqsha, Nabi langsung diangkat naik sampai ke langit tujuh, lalu Sidratul Muntaha dan Baitul Ma’mur.

Imam Al-Bukhari meriwayatkan, pada saat peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad SAW berada di Baitul Ma’mur, Allah SWT mewajibkannya beserta umat Islam yang dipimpinnya untuk mengerjakan shalat limapuluh kali sehari-semalam. Nabi Muhammad menerima begitu saja dan langsung bergegas.

Namun Nabi Musa AS memperingatkan, umat Muhammad tidak akan kuat dengan limapuluh waktu itu. ”Aku telah belajar dari pengalaman umat manusia sebelum kamu. Aku pernah mengurusi Bani Israil yang sangat rumit. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mitalah keringanan untuk umatmu.”

Nabi Muhammad kembali menghadap Sang Rabb, meminta keringanan dan ternyata dikabulkan. Tidak lagi lipapuluh waktu, tapi sepuluh waktu saja. Nabi Muhammad pun bergegas. Namun Nabi Musa tetap tidak yakin umat Muhammad mampu melakukan shalat sepuluh waktu itu. ”Mintalah lagi keringanan.” Nabi kembali dan akhirnya memeroleh keringanan, menjadi hanya lima waktu saja.

Sebenarnya Nabi Musa masih berkeberatan dengan lima waktu itu dan menyuruh Nabi Muhammad untuk kembali meminta keringanan. Namun Nabi Muhammad tidak berani. “Aku sudah meminta keringanan kepada Tuhanku, sampai aku malu. Kini aku sudah ridha dan pasrah.”

Nabi Muhammad memang mengakui bahwa pendapat Nabi Musa AS itu benar adanya. Lima kali shalat sehari semalam itu masih memberatkan. Namun lima waktu itu bukankah sudah merupakan bentuk keringanan?! Demikianlah.

Shalat telah diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya sejak diturunkannya firman Allah pada awal kenabian,

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ. قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلاً

Hai orang yang berselimut (Muhammad) bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)... (QS. Al-Muzzammil, 73:1-19)

Ini adalah petunjuk bahwa Rasulullah dan para pengikutnya yang baru berjumlah sedikit kala itu memiliki kewajiban untuk bangun pada tengah malam untuk menjalankan kewajiban. Menurut Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Qatadah, dan ulama salaf lainnya, kewajiban shalat malam dihapuskan setelah ayat ke 20 atau ayat terakhir dari surat al-Muzammil ini diturunkan oleh Allah SWT.

إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِن ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِّنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَن لَّن تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ عَلِمَ أَن سَيَكُونُ مِنكُم مَّرْضَى وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِن فَضْلِ اللَّهِ

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah...

Pelaksanaan ibadah shalat menunjukkan bahwa Baitul Maqdis di Yerusalem merupakan salah satu tempat sangat penting posisinya dalam agama Islam sebagai kiblat pertama umat Islam. Kurang lebih 13 tahun lamanya Nabi Shalat dan para pengikutnya menghadap Baitul Maqdis, sebelum akhirnya Allah memerintahkan umat Islam untuk memindahkan kiblatnya ke Ka'bah di Makkah. Pemindahan arah kiblat ini terjadi di tengah-tengah ibadah shalat sedang berlangsung. Masjid tempat dilaksanakan shalat ketika perintah berpindah kiblat ini diturunkan hingga sekarang disebut sebagai Masjid Kiblatain (Masjid Dua Kiblat).

Allah senantiasa melibatkan Masjidil Aqsho dalam setiap perkembangan ajaran-ajaran seputar Shalat. Termasuk menghadap ke Baitul Maqdis sebelum dipindahkan kiblatnya ke Ka'bah. Perintah Shalat lima waktu diterima setelah Rasulullah dikaruniai singgah di Baitul Maqdis (QS. Al-Isra', 17:1) dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha.

Imam Syafi'i menyatakan, "Saya sangat suka beri'tikaf di Masjid (Baitul Maqdis), lebih dari Masjid manapun." Ketika ditanya alasannya, Beliau menjawab, "Di sinilah tempat berkumpul dan dikuburkannya beberapa Nabi Allah."

Waktu-waktu Shalat

Jabir bin Abdullah RA menceritakan bahwa pada suatu siang sebelum Matahari benar-benar di atas titik atas tertinggi, Rasulullah Muhammad SAW kembali didatangi oleh malaikat Jibril AS seraya berkata kepadanya, ”Bangunlah Wahai Rasulullah dan lakukan shalat.”

Mendengar panggilan ini, Maka Nabi Muhammad pun segera melakukan shalat Dzuhur ketika Matahari telah mulai tergelincir.

Ketika bayang-bayang tampak telah mulai lebih panjang dari sosok asli benda-benda, malaikat Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat lagi.”

Demi mendengar perintah ini pun, Rasulullah SAW kemudian segera melakukan shalat Ashar ketika panjang bayangan segala benda melebihi panjang benda-benda. Kemudian waktu Maghrib menjelang dan Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat.” Maka beliau SAW melakukan shalat Maghrib ketika matahari terbenam.

Kemudian waktu Isya` menjelang dan Jibril berkata, ”Bangun dan lakukan shalat.” Maka Rasulullah SAW pun segera melakukan shalat Isya` ketika syafaq (mega senja merah) menghilang. Waktu sholat Isya’ ini menjadi waktu sholat terpanjang karena Jibril baru membangunkan kembali nabi Muhammad ketika fajar kedua telah mulai menjelang.

Kemudian waktu Shubuh menjelang dan Jibril berkata, ”Bangunlah wahai Rasulullah dan lakukanlah shalat.” Maka Rasulullah SAW melakukan shalat Shubuh ketika waktu fajar menjelang. (HR Ahmad, Nasa’i dan Tirmidzy)

Tentang waktu sholat Shubuh ini Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW bersabda, ”Orang yang mendapatkan satu rakaat dari shalat shubuh sebelum tebit matahari, maka dia termasuk orang yang mendapatkan shalat shubuh. Dan orang yang mendapatkan satu rakaat shalat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia termasuk mendapatkan shalat Ashar.” (HR Muslim)

Saduran dari : NU.or.id
 

Muhammad dan Istrinya

Episode - 1
Di suatu senja yang temaram, Muhammad SAW sedang bercengkrama dengan istri yang sangat dicintainya, Khadijah RA. Tiba-tiba, Khadijah terdiam, dan kemudian menangis bercucuran air mata, begitu sedihnya. Tentu saja Rasulullah SAW kaget, sehingga beliau bertanya,
"Istriku tercinta, apa gerangan yang telah melukai perasaanmu, sehingga engkau menangis begitu sedih?"
Khadijah hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya. Setelah tangisnya reda, wanita mulia itu berkata,
"Suamiku, tiba-tiba saja aku teringat bahwa seluruh harta kekayaan yang kumiliki sudah habis. Tidak ada lagi yang bisa aku persembahkan sebagai infak di jalan Allah, padahal dakwahmu belum lagi selesai. Itu yang membuatkan sangat sedih ..."

Sejurus kemudian Khadijah berkata lagi,
"Karena itu wahai suamiku, aku punya sebuah pinta untukmu. Kelak aku akan wafat dan ruh-ku kembali kepada Allah SWT. Dan di dalam tanah yang akan tersisa dari jasadku hanyalah tulang-belulang belaka. Jika pada saat itu engkau membutuhkan sebuah rakit, untuk menyeberangkan dakwahmu ke negeri nun jauh di sana, maka galilah kembali kuburku, dan rangkailah sebuah rakit dari tulang-belulangku yang tersisa ..."

(Subhanalloh.. jika anakmuda yang berkata seperti itu sekarang, maka masih diragukan kadar cintanya, Namun ini adalah Istri Nabi Muhammad SAW, Khadijah. Orang yang sangat dekat dengan pemimpin ummat Islam yang sangat disanyanginya, disayangi oleh istrinya dan juga oleh ummat nya.
Anak muda sekarang?? Aneh, meskipun masih ada yang mentauladai sifat-sifat dan kisah dari Nabi besar kita, Muhammad SAW.

Zara adalah orangnya....(wallahu'alam) semoga limpahan rahmad & Hidayah selalu padamu, Amien


Episode - 2
Menjelang dini hari Aisyah - istri Rasulullah SAW - terbangun dari tidurnya. Tangannya meraba-raba pembaringan di sisinya,Kosong. Ia menengok ke samping, dan tidak menemukan sang suami ada di sisinya. Maka iapun bangkit dan mencari suaminya. Sejurus kemudian dia melihat suaminya, Muhammad SAW, sedang tegak berdiri di pojok kamar, menunaikan Shalat Malam, begitu khusyu. Aisyah menangkap suara isak tangis yang lirih dalam shalat suaminya. Lalu pandangan mata Aisyah tertumbuk pada kedua pergelangan kaki suaminya yang kemerah-merahan, karena bengkak.

Pada saat Nabi jeda dari rakaat-rakaat shalatnya, Aisyah menghampiri suaminya, dan bertanya,
"Wahai suamiku, engkau adalah kekasih Allah yang sudah dijanjikan masuk surga, sudah dijamin diampuni semua dosa. Mengapa engkau masih begitu tekun beribadah? Bahkan setiap malam engkau bangun, berdiri dalam shalatmu begitu lama, hingga kedua kakimu bengkak-bengkak?"
Sambil mengelus kepala istrinya penuh kasih sayang, Muhammad SAW berkata,
"Wahai istriku, ibadah seperti yang aku lakukan ini, untuk membayar nikmat udara yang diberikan kepadaku saja tidak akan pernah cukup ..."


Episode – 3
Aisyah RA dikaruniai umur panjang oleh Allah. Beliau masih hidup hingga bertahun-tahun sesudah Muhammad SAW, suaminya, dipanggil ALLOH SAW. Pada suatu hari, beberapa perempuan sebaya Aisyah bersilaturahmi mengunjungi beliau di rumahnya. Dalam obrolan mereka ada yang berkata,
"Aisyah, seperti apa sepak terjang Muhammad di luar rumah sebagai Rasul, sebagai panglima perang, sebagai Kepala Negara, kami sudah mengetahuinya. Namun ada satu hal yang kami masih penasaran. Bagaimana dia di rumahnya, di tengah-tengah keluarganya, bersama dengan istri-istrinya? Cobalah engkau ceritakan kepada kami."

Aisyah terdiam. Ia tidak mampu berkata apa-apa. Hanya deraian air mata yang kemudian mengalir di pipinya. Teman-teman Aisyah menjadi merasa tidak enak.

Salah satu di antara mereka bertanya lagi,
"Aisyah, mengapa kau menangis? Apakah gerangan yang membuat engkau sedemikian sedihnya?"

Setelah reda tangisnya, Aisyah berkata,
"Sahabat-sahabatku, bagaimana aku tidak begitu sedih merasakah kehilangan seorang suami seperti Muhammad SAW, yang selalu menyapaku dengan lembut, dan membangunkan aku di tengah malam untuk bersujud bersamanya? Bagaimana aku tidak menangis dengan penuh rasa kehilangan yang mendalam, mengenang suamiku, Muhammad SAW, yang selalu membantu pekerjaanku di rumah. Bagaimana aku tidak menangis mengenang suamiku, yang selalu menjahit jubahnya yang sobek dan menyambung tali terompahnya yang putus dengan tangannya sendiri. Bagaimana aku tidak menangis"
 

Haji Mabrur - Calon Penghuni Surga...

Selamat datang para calon penghuni Surga...
Secara berturut-turut jemaah haji Indonesia yang tergabung dengan beberapa ke lompok terbang (Kloter) tiba diTanah Air, termasuk jemaah haji dari Sumatera Selatan. Sama seperti waktu mengantar mereka ketika berangkat ke Tanah Suci, kedatangan mereka di Tanah Air juga disambut dengan gembira seta rasa haru oleh keluarga dan sanak famili.Maklum sudah 40 hari berpisah. Para jemaah yang telah menyandang predikat “haji” umumnya pulang dengan wajah berseri-seri, meski juga disertai linangan air mata, yakni air mata kegembiraan.Semua jemaah haji yang telah menjalani ritual ibadah haji di Tanah Suci tentu berharapdapat “haji mabrur”, yakni ibadah haji yang diterima oleh Allah SWT. Harapan tersebut akan terwujud, apabila “sang haji” sekembali ke Tanah Air benar-benar mengapolikasikan nilai-nilai ibadah yang mereka lakukan di Tanah Suci.

Menyebut “haji Mabrur” memang mudah, tetapi untuk mencapainya sulit. Mungkin karena sulit meraihnya, balasan (pahala) bagi yang meraihnya juga sangat istimewa, yakni syurga. Sabda Rasulullah SAW; “Alhajjumabrur laisa lahu jazaa ilal jannah”. (Orang yang memperoleh haji Mabrur, tiada balasan baginya, kecuali syurga”). Lantas timbul pertanyaan,apakah ada jemaah haji yang tidak mendapat “haji mabrur”itu?. Jawabannya ada jemaah haji yang tidak mendapat “haji mabrur” itu? Jawabannya tentu mungkin saja. Sebab ciri orang yang mendapat “haji mabrur” menurut Rasulullah SAW, paling tidak ada empat.

Pertama, tutur katanya selalu baik, dan menyenangkan orang lain. Memiliki sifat terpuji seperti sabar,rendah hati (tawaddhu’) dan, pemaaf. Orang yang sudah menunaikan ibadah haji tidak akan mau bertutur kata yang tidak baik, atau menyakitkan hati orang. Ia selalu bersikap rendah hati, tidak sombong,
karena di Tanah Suci menurut pandangan Allah SWT semua manusia sama, meski mereka di Tanah Air seorang pejabat,penguasa atau orang kaya.

Kedua, seorang yang sudah sembahyang gelar haji akan lebih ta’at beribadah, dibanding sebelum berhaji. Di Tanah Suci ia telah dilatih untuk ta’at beribadah, termasuk shalat berjamaah.

Ketiga, seorang haji akan selalu menghindarkan diri dari berbohong dan selalu berlaku jujur dalam kesehariannya.

Keempat, sifat sosialnya meningkat, suka berinfak, dan suka menolong sesama. Apabila keempat sifat dan sikap itu sudah menyatu dalam kepribadian seorang “haji” maka berarti ia telah mendapat “Haji Mabrur”. Tetapi kalau jauh dari sifat dan sikap demikian besar kemungkinan ia tidak mendapat “Haji Mabrur”, tetapi mendapat “haji mardud”, yakni haji yang tidak diterima oleh Allah WTS. Jika kita mencermati para saudara-saudara kita yang telah menunaikan ibadah haji, secara jujur harus kita akui, bahwa mereka belum sepenuhnya mengaplikasikan nilai-nilai ibadah haji yang mereka lakukan di Tanah Suci. Masih ada “haji” yang suka menyakiti hati orang, masih ada haji yang sombong, yang bangga dengan predikat hajinya. Kita masih melihat “para haji” yang malas untuk pergi ke masjid untuk shalat berjamaah. Padahal selama di Mekkah dan Madinah mereka rajin ke Masjidil Haram, atau ke Masjid Nabawi. Kecuali itu, masih ada para “alumni Tanah Suci” yang tidak jujur dalam kesehariannya.....
 

New Download Page ISLAM

Halaman Download
Visit this link to download free ebook http://tinyurl.com/2vhehz
or this
DOWNLOAD AREA

Download file bentuk flv tentang tentang penghinaan alquran
Berkedok Training Doa di Hotel ASIDA Batu
DOWNLOAD VIDEO

Artikel bentuk PDF download disini..
DOWNLOAD

or here download PDF